Jumat, 04 November 2011

MIKAZUKI (BULAN SABIT)



MIKAZUKI

BY : AYAKA

Zutto isshoni ita futari de aruita ipponmichi
Futatsu ni wakarete betsu betsu no hou aruiteku

Sabishisa de afureta kono mune kakaete
Ima ni mo nakidashisou na sora miagete
Anata wo omotta...

*kimi ga inai yoru datte
Sou no more cry mou nakanai yo
Ganbatteiru kara ne tte tsuyoku naru kara ne tte
Kimi mo miteiru darou kono kiaisou na mikazuki
Tsunagatteiru kara ne tte aishiteru kara ne tte*

Hiekitta te wo hitori de atatameru hibi
Kimi no nukumori koishikute koishikute

Dore dake denwa de "suki" to iwareta tte
Kimi ni yori kakaru koto wa dekinai
Namida wo nugutta...

Kimi ga inai yoru datte
Sou no more cry mou nakanai yo
Ganbatteiru kara ne tte tsuyoku naru kara ne tte

Kondo itsu aerun darou sore made no denchi wa
Dakishimenagara itta anata no aishiteru no hitokoto

*repeat*

Mikazuki ni te wo nobashita kimi ni todoke kono omoi

Bunkasai 2011


Bunkasai 2011 diadakan di SMK Mutiara Baru Bekasi pada tanggal 22 Oktober 2011. Diikuti oleh 20 sekolah se-Jabodetabek yang ada pelajaran Bahasa Jepang di sekolahnya. Baik intra maupun ektra kurikuler. Bunkasai ini diprakarsai oleh Perhimpunan Guru Bahasa Jepang (PGBJ) , Japan Foundation dan Nihongo multi talent Bekasi. Juri diambil dari Japan Foundation yaitu Ken Moribayashi sensei yang merupakan Japanese language expert (JLE) wilayah Jabodetabek dan Kahori Machida sensei asisten JLE juga ada yang dari Dosen LIA yaitu akishima Sensei. Ada 5 mata lomba yaitu akustik, manga, rodoku, role play dan presentasi produk. Yang menjadi juara umum tahun ini adalah SMK Wijaya Kusuma dari Jakarta Selatan. Tahun lalu juara umum adalah SMKN 57 Jakarta. Selain lomba pada acara bunkasai juga ada pertunjukan taiko dari SMKN 36 yang sangat atraktif dan satu-satunya sekolah yang memiliki ekskul taiko selain itu ada juga kabaret dari tuan rumah yaitu SMK Mutiara Baru. Mudah-mudahan acara ini bisa dilaksanakan setiap tahun sebagai ajang silaturahmi antara guru dan siswa bahasa Jepang juga untuk mengukur kemampuan dari masing-masing sekolah.

Diklat Pekerjaan Sosial Tingkat Dasar bagi Guru SMK


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas Ridho dan Karunia-NYA pada tahun 2011 ini penyusun mendapatkan diklat peksos tingkat dasar untuk guru SMK. Alhamdulillah penyusunan Laporan Diklat telah dapat diselesaikan.

Dalam menyusun Laporan Diklat ini penyusun mendapatkan banyak arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun hanya mampu berserah diri semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, segera berkenan memberikan balasan yang banyak dan lebih baik, untuk itu penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Yth. Dra.Sri Nuryati, Kepala SMKN 28 Jakarta
  2. Yth. Dr. Murtoyo, MM, Kepala PPPPTK Bisnis dan pariwisata
  3. Yth. Nelfuad, S.Sos, Ketua Jurusan Peksos PPPPTK Bisnis dan Pariwisata
  4. Yth. Drs. Sujari, Ketua jurusan PS SMKN 28 Jakarta
  5. Yth. Drs. Juda Damanik, Ketua penyelenggara Diklat
  6. Yth. Bapak/ Ibu staf PPPPTK Bisnis dan Pariwisata Sawangan
  7. Yth. Bapak, Ibu, Saudara yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan Laporan Diklat ini masih belum memenuhi kriteria sebuah Laporan yang sempurna, oleh karena itu setiap saran dan masukan demi perbaikan Laporan ini akan diterima dengan senang hati.

Lebih dari itu penyusun berharap Laporan ini masih ada manfaatnya sebagai acuan dalam upaya meningkatkan mutu Guru melalui Diklat Pekerjaan Sosial Tingkat Dasar Bagi Guru SMK dalam rangka melaksanakan tugas kependidikan membangun bangsa menuju bangsa yang lebih aman, damai, adil, makmur, mandiri dan sejahtera, amin.

Jakarta, 25 Oktober 2011

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional, pasal 50 ayat 2 mengamanatkan bahwa pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional.

Peningkatan Mutu Pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk upaya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi yang begitu pesat, yang berdampak pada semakin terbuka dan tersebarnya informasi yang mampu menembus batas wilayah tanpa jarak. Peningkatan mutu dapat melalui beberapa pendekatan yang dilaksanakan, diantaranya yang akan dilaksanakan adalah peningkatan kualifikasi, kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan melalui pendidikan dan pelatihan.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK Bisnis dan Pariwisata) sesuai dengan rincian tugas dan fungsinya yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 50 tahun 2008 adalah menyelenggarakan Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Sejalan dengan fungsi tersebut pada tahun 2011 ini P4TK Bisnis dan Pariwisata menyelenggarakan beberapa diklat, salah satu diantaranya adalah Diklat Keahlian Bisnis (Pekerjaan Sosial Tingkat Dasar bagi Guru SMK)

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Tujuan Umum pelaksanaan program Pendidikan dan Pelatihan Keahlian Bisnis (Pekerjaan Sosial Tingkat Dasar) bagi guru SMK antara lain meningkatkan kompetensi guru keahlian perawatan social/pekerjaan social SMK dalam melaksanakan tugas profesionalnya sesuai Standar Nasional Pendidikan.

  1. Tujuan khusus

Secara khusus, tujuan pelaksanaan program Pendidikan dan Pelatihan Keahlian Bisnis (Pekerjaan Sosial Tingkat Dasar) bagi Guru SMK adalah:

a. Meningkatkan kompetensi pedagogic guru dalam merencanakan, melaksanakan

dan melakukan penilaian pembelajaran sesuai Standar Nasional Pendidikan.

b. Meningkatkan kompetensi professional guru dalam menguasai dasar-dasar ilmu

pekerjaan social (integrasi dari berbagai disiplin ilmu yang memberikan

sumbangan pada pekerjaan social)

c. Meningkatkan kompetensi social dan kepribadian guru melalui pengintegrasian

muatan ke dalam mata diklat

C. Sasaran

Sasaran dari Program Diklat Keahlian Bisnis (Pekerjaan Sosial Tingkat Dasar) bagi

guru SMK adalah guru SMK sebanyak 24 orang dengan criteria sebagai berikut :

Kriteria Umum Peserta :

a. Guru SMK Negeri dan Swasta

b. Pendidikan Minimal Sarjana D IV/S1

c. Guru yang akan atau telah mengajar mata pelajaran produktif kompetensi keahlian perawatan social/pekerjaan social pada SMK

d. Memiliki dedikasi kerja yang tinggi dan bersedia mengimplementasikan hasil diklat untuk meningkatkan mutu sekolah

e. Belum pernah mengikuti diklat kompetensi di P4TK Bisnis dan Pariwisata, Sawangan Depok

f. Usia maksimum 50 tahun

BAB II

PELAKSANAAN DIKLAT

A. Waktu dan Tempat

Diklat Keahlian Bisnis (Pekerjaan Sosial Tingkat Dasar) bagi guru SMK

diselenggarakan mulai tanggal 26 September s.d 07 Oktober 2011 bertempat di

P4TK Bisnis dan Pariwisata Jakarta, Jalan Raya Parung Km. 22-23, Bojongsari,

Sawangan, Depok Telp. (021) 7431270/71, (0251) 8616332, 8616336, 8611535,

8618252, Fax. (0251) 8616332, 8618252, 8611535

Pelaksanaan Diklat diatur sebagai berikut :

Hari Senin s.d Kamis : 08.00 – 17.30 WIB

Jum`at : 09.00 – 17.45 WIB

Sabtu : 08.00 – 12.00 WIB

B . Strategi Pelaksanaan

Pemanfaatan alokasi waktu yang tersedia secara efektif dan akurat dapat mendukung terwujudnya hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. Adapun penerapan strategi pembelajarannya adalah sebagai berikut :

a. Langkah 1, peserta diklat dating dan semua training kit dibagikan kepada peserta, mengisi biodata dengan tujuan dapat dipelajari dan dipahami.

b. Langkah 2, pembukaan diklat keahlian bisnis (pekerjaan social tingkat dasar) bagi guru SMK dilanjutkan dengan informasi kebijakan PMPTK, kebijakan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata agar peserta diklat dapat memahami arah kebijakan Kementrian Pendidikan Nasional dan Kebijakan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata dalam upaya meningkatkan kompetensi peserta diklat.

c. Langkah 3, Pelaksanaan diklat sesuai dengan program pokoknya yaitu pelatihan kemampuan guru bidang keahlian pekerjaan social.

d. Langkah 4, Evaluasi diklat dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan mulai dari proses pengelolaan diklat, evaluasi terhadap pengajar/fasilitator, evaluasi terhadap program diklat sampai pada evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat.

e. Langkah 5, penutupan diklat dilaksanakan setelah semua program pokok dilakukan dan diakhiri dengan pemberian Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) bagi yang telah dinyatakan lulus.

Pembukaan

Kebijakan PPPPTK

Bisnis dan Pariwisata

Penerapan strategi pelaksanaan tersebut dapat digambarkan skema alurnya sebagai berikut :

Peserta datang dan registrasi
























Pre test







Program Pokok

Pelatihan kemampuan guru Bidang Keahlian Pekerjaan Sosial






Post test



Action Plan








Penutupan

C. Hasil yang diharapkan

1. Meningkatnya kemampuan pedagogik guru dalam aspek perencanaan, pelaksanaan

dan penilaian pembelajaran sesuai standar nasional pendidikan

2. Meningkatkan kemampuan professional guru dalam menguasai dasar-dasar ilmu

pekerjaan sosial (integrasi dari berbagai ilmu yang memberikan sumbangan pada

pekerjaan sosial) melalui pendalaman materi

  1. Meningkatnya kompetensi sosial dan kepribadian guru.

D. Kendala dan Pemecahan

Kendala yang dihadapi dalam diklat ini adalah :

  1. Banyak guru yang telat dalam mengikuti diklat, seperti dari Lampung yang datang setelah hari ke 2 diklat dan dari SMK Maarif Kyai Gading yang datang setelah hari ke 3 diklat
  2. Banyak guru dari disiplin ilmu yang bukan dari pekerjaan social. Hanya 5 orang guru yang murni dari Pekerjaan social.
  3. Ketika orientasi lembaga di RPSA (Lembaga Perlindungan Sosial Anak), peserta diklat tidak dapat melihat langsung ke dalam lembaga, Hanya 5 orang( dari Jakarta, Bandung, Malang, Madiun dan Semarang) dari 24 orang yang dapat mewawancarai penghuni lembaga itupun hanya 2 orang saja.

Pemecahannya adalah :

1. Yang mengikuti diklat dapat mencapai Quota 24 orang sesuai dengan yang ditentukan oleh PPPPTK BisPar.

2. Peksos tidak hanya dipelajari dari yang disiplin ilmu PS saja tetapi dapat dipelajari oleh orang yang dari disiplin ilmu yang lain karena PS bersifat universal.

3. Walaupun hanya 5 orang yang mewancarai , tetapi yang lainnya tetap dapat info dari yang 5 orang tersebut. Dan dapat berinteraksi dengan salah satu kliennya.

E. Struktur Program

Struktur Program

Pekerjaan Sosial tingkat dasar bagi guru SMK

Pola 150 Jam

NO

PROGRAM

MATA TATARAN

ALOKASI

WAKTU

I

II

III

PROGRAM

UMUM

PROGRAM

POKOK

PROGRAM

PENUNJANG

Kebijakan Kemdiknas

Orientasi Program

1. Karakter building

2. Kesejahteraan Sosial

3. Sosiologi

4. Antropologi

5. Psikologi

6. Komunikasi

7. Pembelajaran Pekerjaan Sosial

8. Orientasi Badan Sosial (Praktikum 1)

9. TIK dalam pembelajaran

10. Bahasa Inggris

11. Rencana tindak lanjut

12. Pretest dan posttest

13. Tindak lanjut di sekolah

1.Pembukaan dan penutupan

2.Evaluasi

3 Jam

1 Jam

4 Jam

5 Jam

10 Jam

10 Jam

10 Jam

10 Jam

19 Jam

10 Jam

5 Jam

5 Jam

3 Jam

2 Jam

50 Jam

2 Jam

1 Jam

Jumlah

150 Jam

F.Pendekatan dan Metode

Diklat ini menggunakan beberapa pendekatan, yaitu pendekatan andragogi, kebermaknaan, konseptual dan praktis operasional. Sementara itu metode yang digunakan adalah ceramah, Tanya jawab/diskusi, curah pendapat, penugasan perorangan maupun kelompok serta tindak lanjut di sekolah masing-masing

 

G. Daftar Nama Pejabat PPPPTK Bisnis dan Pariwisata

NO

N A M A

JABATAN

1

Dr. Murtoyo, MM

Kepala PPPPTK Bisnis dan pariwisata

2

Drs. M. Basri

Kepala bagian umum

3

Drs. M. Akhsin Shaff, MM

Kepala bidang program dan informasi

4

Ir. Muhammad Mansyur, MM

Kabid fasilitasi peningkatan kompetensi

5

Drs. Heri Priyanto, MM

Kasubbag tata usaha dan rumah tangga

6

Tri Waluyo EIH, S.Sos

Kasubbag tata laksana dan kepegawaian

7

Dra. Utami Budiwati

Kepala Sub. Bagian Keuangan

8

Drs. Yakub, MM

Kepala Seksi Pengembangan Program

9

Drs. Iwan Wirawan, MM

Kepala Seksi Data dan Informasi

10

Drs. Edy Rismunandar, MM

Kepala Seksi Penyelenggara

11

Drs. Joko Purwanto, MM

Kepala Seksi Evaluasi

H.Daftar Nama Widyaiswara/Fasilitator

NO

N A M A

MATERI

1

Dr. Murtoyo, MM

Kebijakan Diknas/PPPPTK Bisnis dan Pariwisata

2

Drs. Juda Damanik & Tim

Karakter building

Psikologi

Komunikasi

3

Drs. Sukaryadi, MM

Kesejahteraan Sosial

Sosiologi

4

Nelfuad, S.Sos & Tim

Antropologi

Pembelajaran pekerjaan sosial

5

Tim TI

TIK

6

Tim Bahasa

Bahasa Inggris

7

Tim Evaluasi

Evaluasi wasana

8

Protokoler/Penyelenggaraan

Pembukaan dan penutupan

I. DAFTAR PESERTA

NO

PROVINSI

NAMA SEKOLAH

NAMA PESERTA

1

JAWA BARAT

SMKN 15 BANDUNG

EMMA MUSLIMAH

2

JAWA BARAT

SMKN 15 BANDUNG

SUGUARSIH, S.Pd

3

JAWA TENGAH

SMK YP 17-2 MADIUN

IMAM RAHMAN RAMLI, S.Pd

4

JAWA TENGAH

SMK MA’ARIF KYAI GADING DEMAK

ABDUL LATIF, SE

5

MALUKU

SMKN 6 AMBON

EDWARD EDO LUTHURMAS

6

MALUKU

SMKN 6 AMBON

SINTJE MAPUSSA, S.Sos

7

NTT

SMKN TAWA TANAH KEWAHPANTE

MARIA NONA

8

NTT

SMKN TAWA TANAH KEWAHPANTE

ANTONETA MARYANI

9

DKI JAKARTA

SMKN 28 JAKARTA

MARTINI, S.Pd

10

SULBAR

SMKN 2 MAJENE

SACHLINAH

11

SUM BAR

SMK SOSIAL PARIWISATA LEBAK ALUNG

WIWID NOVITA YENI, S.Pd

12

SUMBAR

SMK SOSIAL PARIWISATA LEBAK ALUNG

MARYA ROSALINA, S.Pd

13

JAWA TENGAH

SMKN 8 SEMARANG

MUNTI YANI

14

SULSEL

SMKN 7 MAKASAR

SITI AMINAH

15

SULSEL

SMKN 7 MAKASAR

NUR FAIDAH

16

SULTENG

SMKN 4 PALU

MARIA SEMBA, S.Pd

17

SULTENG

SMKN 4 PALU

ISMAYATI, S.Sos

18

JAWA TIMUR

SMKN 2 MALANG

ETHIS RUDY DWIANTO

19

LAMPUNG

SMKN 3 LAMPUNG

DWI INDRI DAMAYANTI, S.Ip

20

KALTIM

SMKN 5 SAMARINDA

PRAMONO, S.Pd

21

KALSEL

SMKN 2 BANJARMASIN

DARYANI ULFAH, S.Pd

22

SULUT

SMKN 4 MANADO

OLIVIA UMBOH, SE

23

DI JOGJAKARTA

SMK DARMA BHAKTI SEDAYU

PRASETYO IXTIARTO, S.Pd

24

JATENG

SMK MA`ARIF KYAI GADING

M. WARTONO, S.Pd.I

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Diklat ini sangat bermanfaat bagi saya terutama pengetahuan mengenai pekerjaan sosial itu sendiri sehingga bila ada yang bertanya mengenai jurusan ini saya bisa menjawabnya walaupun pengetahuan saya baru sedikit. Dalam mengajarkan pelajaran yang saya ampu yaitu bahasa Jepang dapat dihubungkan dengan pelajaran yang ada di pekerjaan sosial. Yang sangat menarik bagi saya ketika orientasi ke Rumah Perlindungan Sosial Anak, di sana saya bisa bertemu dengan 2 orang anak yang saya wawancarai yaitu Kipli dan Dandi. Kipli adalah seorang anak berusia kira-kira 10 tahun di temukan pada tahun 2008 lalu di bawa ke RPSA Bambu Apus. Sampai saat ini belum ada keluarganya yang mencari, karena Kipli Tuna wicara sehingga pihak RPSA tidak dapat menggali informasi darinya. Sedangkan Dandi adalah anak yang ditemukan sekitar 2 bulan yang lalu, dia adalah anak yang periang tetapi bila ditanya dari mana asal dan orang tuanya, jawabannya selalu berbelit-belit sehingga menyulitkan pihak RPSA untuk menemukan orang tuanya

B. SARAN

Saya menyarankan agar ada lanjutan dari diklat dasar ini, sehingga kami yang bukan dari jurusan pekerjaan sosial dapat mengetahui lebih jauh mengenai jurusan ini, dan dapat mengajarkan kepada siswa dan guru-guru yang ada di sekolah kami. Sehingga jurusan pekerjaan sosial dapat berkembang, dan banyak diminati siswa untuk mengambil jurusan ini. Dengan demikian PS tidak menjadi jurusan langka lagi.

MATERI DIKLAT

PSIKOLOGI

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah diklat ini guru-guru diharapkan mampu:

  1. Mengidentifikasi pengetahuan psikologi yang sesuai dengan kebutuhan badan pengetahuan pekerjaan sosial
  2. Mengajarkan mata pelajaran Psikologi di SMK Pekerjaan Sosial

POKOK BAHASAN

  1. Pengantar Psikologi, memuat: Apa itu psikologi, apa yang dilakukan oleh para psikolog, teori psikodinamika perkembangan kepribadian, behaviorisme dan pembelajaran, dan humanisme sebagai kekuatan ketiga dalam psikologi.
  2. Relasi Sosial, memuat: Determinan atraksi interpersonal, teori-teori atraksi interpersonal, teori-teori cinta, pemeliharaan dan kehancuran relasi, komponen relasi interpersonal, dan efek relasi interpersonal pada kesehatan dan kebahagiaan.
  3. Pengaruh dan Persuasi Sosial, memuat: Pembentukan norma, konformitas dan independensi norma kelompok, kepatuhan, kekuasaan dan kepemimpinan, dan perilaku kolektif.
  4. Perilaku Pro- dan Anti-Sosial, memuat: Studi-studi psikologis tentang altruisme, dan agresi.
  5. Determinan Evolusioner pada Perilaku, memuat: Apa evolusi, evolusi perilaku pada spesies bukan manusia, kompetisi atas sumber-sumber, relasi predator-mangsa dan evolusi perilaku, dan relasi simbiotik dan evolusi perilaku.
  6. Kekerabatan dan Perilaku Sosial, memuat: Sosialitas pada binatang bukan manusia, altrusme yang tampak, imprinting dan bonding, dan sistem yang memberi tanda.
  7. Konsepsi dan Model Abnormalitas, memuat: Apa itu perilaku abnormal, dan menjelaskan perilaku abnormal.
  8. Psikopatologi, memuat: Klasifikasi perilaku normal dan abnormal, dan faktor-

faktor genetika-biologis-lingkungan dalam menjelaskan perilaku abnormal

1. PENGANTAR PSIKOLOGI

Apa itu psikologi?

Apa yang dilakukan oleh para psikolog

Teori psikodinamika perkembangan kepribadian

Behaviorisme dan pembelajaran

Humanisme sebagai kekuatan ketiga dalam psikologi

APA ITU PSIKOLOGI?

Psikologi adalah studi tentang pikiran (mind) dan otak manusia, tentang bagaimana manusia berpikir dan bernalar, tentang perilaku manusia dan studi tentang penyakit jiwa dan gangguan perilaku.

Dalam bahan ajar ini kita akan mengatakan bahwa psikologi adalah cabang pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan pengalaman-pengalaman manusia.

APA YANG DILAKUKAN OLEH PARA PSIKOLOG?

Ada psikolog terlibat dalam penelitian terapan (applied research) yaitu meneliti hal-hal yang manusia hadapi dalam hidup sehari-hari misalnya menemukan cara dalam mengatasi stres. Ada pula yang terlibat dalam penelitian dasar/murni (basic/pure research) yaitu mencari pengetahuan tentang hal-hal yang tidak segera dan nyata dapat diterapkan dalam hidup manusia, misalnya penelitian tentang perilaku monyet yang membersihkan ubi jalar dengan pasir sebelum memakannya.

Selain dalam penelitian, psikolog juga bekerja dalam pengajaran dan pendidikan, probasi, kepolisian dan LP, konseling, rumah sakit, personalia dan pemasaran, dan lain-lain.

Psikologi sudah mengembangkan spesialisasi seperti klinis, sosial, organisasi, dan lain-lain.

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI

Teori psikodinamika tentang perkembangan kepribadian oleh Sigmund Freud

Teori behaviorisme oleh Ivan Pavlov, B.F. Skinner, dan Albert Bandura

Teori humanisme oleh Abraham Maslow.

TEORI PSIKODINAMIKA TENTANG PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD

Psikodinamika berarti perubahan mental/jiwa. Menurut teori psikodinamika, kepribadian kita adalah produk dari dua kekuatan yang berpengaruh kepada kita yaitu (1) biologis yang mendorong kita untuk melakukan, memikirkan, dan merasakan hal-hal tertentu; dan (2) pengalaman masa anak-anak yang membentuk orang seperti apa kita. Salah seorang bapak teori psikodinamika adalah Sigmund Freud.

Sigmund Freud (1856-1939) adalah dokter Austria yang mengabiskan banyak masa hidupnya sejak 1880-an hingga kematiannya meneliti bagian dari jiwa (psyche) manusia yang ia sebut pikiran yang tak disadari (unconscious mind). Psyche dalam bahasa Yunani berarti jiwa (soul) atau pikiran (mind), dari sanalah kata psikologi berasal.

Hasil penelitian itu menghasilkan teori psikoanalitik. Dalam penelitiannya sebagai dokter ia menemukan banyak pasiennya berperilaku aneh dan menyimpang, tetapi tidak menemukan sebab-sebab fisik. Ada yang sakit kepala parah, anggota badan kaku, buta dan tuli sementara, dan amnesia sementara. Ada yang sudah bolak-balik berkonsultasi dengan dokter tetapi tetap tidak ditemukan sakit fisik pada mereka.

Freud menyebut gejala ini histeria (dari kata Yunani hysteria) yang berarti kandungan yang mengembara. Karena penyebab perilaku mereka bukan fisik atau kesadaran,Freud menduganya mental dan ketidaksadaran. Sebagai dokter dan peneliti ia yakin gejala yang dibiarkan tidak ditangani biasanya akan memburuk.

Banyak penyakit berasal dari beberapa pengalaman sebelumnya misalnya digigit serangga, makan sesuatu yang beracun, atau menghirup penyakit orang lain. Itu sebabnya Freud memandang perlu mengetahui masa lalu pasiennya. Untuk mengungkapkan masa lalu pasien ia menggunakan teknik asosiasi bebas (free association) yaitu cara yang memungkinkan pasien berpikir dan berbicara tentang sesuatu yang ia ingin pikirkan dan bicarakan secara bebas tanpa hambatan.

BEHAVIORISME DAN PEMBELAJARAN

Classical Conditioning, Ivan Pavlov

Teori ini dikembangkan oleh seorang psikolog Rusia pemenang hadiah Nobel bernama Ivan Pavlov (1849-1936). Ia meneliti sistem pencernaan menggunakan anjing sebagai subyeknya, dan ia mengembangkan prinsip apa yang dikenal sebagai pengkondisian klasik (classical conditioning).

Pavlov melihat anjingnya mulai mengeluarkan air liur ketika staf laboratorium mendekat membawa makanan anjing. Atas dasar ini ia memutuskan melakukan penelitian.

Stimulus yang menghasilkan respons disebut unconditional stimulus (US), dan respons yang dihasilkan disebut unconditional response (UR).

Dengan demikian US (makanan) menghasilkan UR (air liur). Pavlov memasangkan bunyi lonceng dengan kehadiran makanan setiap kali anjing itu akan diberi makan. Setiap kali pemasangan semacam itu dilakukan disebut trial. Lonceng adalah CS (conditional stimulus) yaitu setiap respons air liur akibat lonceng itu akan terjadi hanya apabila ada kondisi yang dikenal anjing itu sebagai asosiasi antara lonceng dan makanan. Dengan demikian US dan CS secara bersama-sama menghasilkan UR. Respons air liur atas stimulus makanan disebabkan oleh stimulus bunyi lonceng.

Format teori Classical Conditioning:

Tahap 1: US à UR (makanan à air liur)

Tahap 2: CS + US à UR (bunyi lonceng + makanan à air liur)

Tahap 3: CS à CR (bunyi lonceng à air liur)

Catatan: Respons yang dihasilkan tetap sama yaitu air liur, ada atau tidak ada asosiasi.

Operant/Instrumental Conditioning: ABC Learning

Burrhus Frederic Skinner (1904-1990), atas dasar teori operant/ instrumental conditioning yang dikembangkan oleh J.B. Watson (1878-1958), mengembangkan teori belajar ABC (ABC Learning).

Teori belajar dijelaskan lewat istilah ABC (antecedents, behavior, consequences). Antecedents adalah situasi/kondisi yang memungkinkan sesuatu terjadi, misalnya kelas yang nyaman adalah antecedent untuk dapat belajar dengan baik. Antecedent bisa juga proses misalnya berbaring di tempat tidur adalah antecedent untuk dapat terlelap.

Behavior adalah perilaku yang mungkin terjadi apabila ada antecedent tertentu. Consequences adalah akibat dari suatu perilaku. Bila consequences suatu perilaku menguntungkan maka perilaku akan reinforced ( diperkuat).

Penguatan (reinforcement) atau penguat (reinforcer) adalah sesuatu yang dapat meningkatkan atau memelihara kemungkinan terjadinya perilaku.

Reinforcement dapat bersifat positif dan negatif; yang positif adalah yang diinginkan misalnya hadiah (pujian, uang), dan yang negatif adalah yang dihindari misalnya hukuman (cemoohan , denda)

Reinforcement positif dapat bersifat primer dan sekunder; yang bersifat primer adalah sesuatu yang harus ada untuk tetap bertahan hidup misalnya makanan, air minum, istirahat, kehangatan, atau seks; yang bersifat sekunder misalnya uang yang dapat ditukar dengan makanan.

Social Learning Theory

Pengembang teori belajar sosial adalah Albert Bandura sejak tahun 1950-an.

Bandura mengatakan anak-anak dan juga orang dewasa sering belajar dengan hanya mengamati dan kemudian meniru seseorang yang mereka anggap berkuasa atau menarik atau penting. Pengamatan dan peniruan ini disebut modelling. Bagi anak-anak model yang paling penting adalah orangtua.

Ciri utama dalam pembelajaran observasional:

Perhatikan bagian-bagian dari perilaku yang akan ditiru.

Ingat bagian-bagian dari perilaku yang sudah ditiru itu.

Hasilkan secara akurat perilaku yang sudah ditiru itu.

Motivasi: bangun kemauan kuat untuk menitu suatu model perilaku.

HUMANISME, KEKUATAN KETIGA DALAM PSKOLOGI

Pengembang teori humanisme ini adalah Abraham Maslow (1908-1970).

Maslow mengatakan psikologi seharusnya memaksimumkan potensi manusia sepenuhnya setiap orang. Psikologi seharusnya memperlihatkan kepada setiap orang bagaimana mereka dapat mencapai sepenuhnya motif-motif tertinggi, pengetahuan terbesar, pemahaman sesempurna mungkin, dan pengendalian serta penghargaan terbaik emosi-emosi mereka.

Hasil dari pengetahuan diri tertinggi ini disebut aktualisasi diri.

RELASI SOSIAL

Determinan atraksi interpersonal

Teori-teori atransi interpersonal

Teori-teori cinta

Pemeliharaan dan kehancuran relasi

Komponen relasi interpersonal

Efek relasi interpersonal pada kesehatan dan kebahagiaan

DETERMINAN ATRAKSI INTERPERSONAL

Persahabatan, meliputi berbagi pengetahuan, waktu, dan keakraban.

Kesamaan, meliputi hobby, sikap,nilai, keyakinan, dan pandangan.

Saling suka, meliputi kesetaraan, saling memberi, dan kerjasama dengan orang lain yang saling menguntungkan.

Kedekatan fisik, yaitu sering berjumpa/berkomunikasi.

Atraksi fisik. Persepsi kecantikan terletak di mata pemangku suatu kebudayaan. Beda budaya beda konsep tentang atraksi fisik. Bagi orang Barat, yang cantik itu langsing dan tampak sehat.

Kompetensi sosial, yaitu berperilaku sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai suatu masyarakat.

TEORI-TEORI ATRAKSI INTERPERSONAL

Teori belajar

Teori dagang

Teori konsistensi kognitif

Teori cinta

Pembelajaran diasosiasikan dengan sesuatu yang memberikan hadiah, memuaskan, atau menguntungkan. Dalam hal ini bisa saja mempelajari orang atau benda-benda.

Ketika kita sedang merasa benar-benar nyaman, misalnya karena kita baru saja mendapatkan hadiah atau lulus ujian, orang-orang yang hadir pada saat itu akan diasosiasikan dengan rasa nyaman itu, dan akan semakin disukai dan dihargai.

Anugerah Miss Universe memperlihatkan para kontestan yang memenangkan gelar itu selalu memeluk atau mencium para pembawa acara itu. Sebaliknya, ketika kita sedang merasa depresi atau ditolak, kita mungkin tidak menyukai setiap orang yang diasosiasikan dengan perasaan-perasaan negatif itu

Orang atau benda yang ada saat itu disebut reinforcer sekunder.

Operant conditioning menekankan peran reinforcement. Reinforcer adalah sesuatu yang mendorong kita untuk berperilaku yang sama di masa depan. Maka ketika kita dipuji atas senyum manis kita, potongan rambut, pakaian, kecerdasan, penampilan kita pada umumnya, kita cenderung akan menyukai orang itu, dan kita ingin tersenyum manis, berpotongan rambut, berpakaian, dan berpenampilan begitu lagi.

Penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa anak-anak sekolah yang dihadiahi pujian dan lain-lain oleh guru mereka, cenderung menyukai guru mereka itu. Sebaliknya, anak-anak yang diabaikan atau dihukum oleh guru mereka cenderung bersikap negatif terhadap guru mereka itu.

Teori dagang /pertukaran menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam relasi manusia. Homans (1974) menyatakan kita memandang relasi kita dengan orang lain sama seperti berdagang yang memperhitungkan untung-rugi. Kontribusi kita kepada relasi kita dipandang sebagai ongkos/rugi,sementara hasil yang kita dapat dipandang sebagai untung. Kalau hadiah yang kita dapat lebih besar daripada ongkos maka kita beruntung dan semakin atraktif relasi itu bagi kita.

Teori ini menyatakan kita berharap diperlakukan baik oleh teman-teman dan kekasih kita sebagaimana kita memperlakukan mereka dengan baik. Ketika harapan ini mewujud dalam kenyataan kita disebut berada dalam keadaan seimbang secara kognitif (state of cognitive balance).

Untuk mempertahankan keseimbangan ini kita harus konsisten dalam hal apa yang kita suka dan apa yang kita tidak suka. Kalau tidak teman-teman dan kekasih kita tidak akan tahu apakah mereka menyenangkan atau menyusahkan kita.

TEORI-TEORI CINTA

Teori evolusi- asal-usul cinta

Teori psikoanalitik- fungsi cinta

Teori triangular- definisi cinta

Teori dua komponen- mendefinisikan jatuh cinta

Teori Evolusi- asal usul cinta

Menurut Edward Wilson (1978), ada 3 naluri pada manusia yang dapat menerangkan peran cinta dalam keberlangsungan hidup. (1) bayi diurus oleh orang dewasa sehingga muncullah naluri kedekatan. (2) pengasuh mengembangkan naluri untuk mengurus anak-anak mereka. Dan (3) ada dorongan seks yang bersifat naluriah. Jadi cinta adalah cara kita mendeskripsikan pemenuhan dorongan cinta dan prokreasi kita kepada generasi berikutnya.

Teori Psikoanalitik- fungsi cinta

Menurut Freud, kematangan kelamin dicapai antara masa remaja dan masa dewasa muda. Perubahan-perubahan hormon dan biologis lain mendorong anak-anak muda melakukan eksperimen seks dan hubungan seks. Ini normal. Sayangnya, masyarakat modern termasuk kita, membatasi bentuk-bentuk perilaku seksual yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima. Maka remaja boleh berpegangan tangan, berjoged, bahkan saling berpelukan tapi belum diharapkan untuk melakukan hubungan seks hingga mereka menikah.

Freud melihat ‘cinta’ sebagai tanda untuk boleh melakukan hubungan seks yang dapat diterima secara sosial. Lebih dapat diterima melakukan hubungan seks apabila di sana ada cinta

Teori Triangular- definisi cinta

Robert Sternberg (1987) mengatakan cinta terdiri dari tiga unsur yaitu keintiman, nafsu, dan komitmen. Keintiman mengacu kepada kebutuhan untuk menceritakan dan berbagi perasaan dengan seseorang yang dekat dengan kita. Nafsu mengacu kepada perasaan jatuh cinta dan keinginan yang kuat untuk intim dengan pasangan. Komitmen adalah kuatnya perhatian agar relasi tetap terjaga.

Pasangan memiliki campuran dari ketiga unsur itu pada tahap yang berbeda dalam relasi mereka. Dengan mengukur kekuatan ketiga unsur cinta itu, Sternberg yakin seseorang dapat mengidentifikasi jenis cinta yang sedang dialami oleh suatu pasangan.

Teori Dua Komponen- mendefinisikan jatuh cinta

Walster dan Bersched (1974) mengatakan cinta berasal dari kombinasi dua proses. (1) ada perasaan getaran fisik dan emosional ketika kita sedang ditemani oleh orang lain. Getaran mengacu kepada keadaan emosional yang memuncak, dan kita memiliki banyak emosi yang dapat memuncak. (2) kita menyebut perasaan itu cinta. (Kita dapat menyatakan perasaan itu benci apabila getaran yang ditimbulkannya menyakitkan)

PEMELIHARAAN DAN KEHANCURAN CINTA

Bagaimana memelihara cinta? Menurut hasil penelitian Dindia dan Baxter (1987), pasangan yang sudah lama menikah melakukan upaya lebih sedikit untuk mempertahankan cinta daripada yang baru menikah. Salah satu alasan utama untuk tetap berada dalam cinta adalah demi anak(-anak).

Mengapa cinta hancur yang berujung pada perpisahan dan perceraian? Menurut Diane Vaughan (1986), perpisahan sosial mendahului perpisahan fisik. Salah satu alasan rutin perpisahan dan perceraian adalah salah satu pasangan tidak puas dengan relasi itu dan gagal memberi kontribusi yang lebih besar kepada relasi itu.